Copyright © Chemistry Create The World
Design by Dzignine
Rabu, 18 Mei 2016

MENENTUKAN KADAR CAMPURAN Mg(OH)2 DAN Al(OH)3 DALAM OBAT MAAG MELALUI METODE TITRASI ASAM BASA

MENENTUKAN KADAR CAMPURAN Mg(OH)2 DAN Al(OH)3 DALAM OBAT MAAG MELALUI METODE TITRASI ASAM BASA

Anggota Kelompok :
1. Felicia Oktavia (13)
2. Fernando Triswanto (14)
3. Fertile Lee (15)
4. Frans Jason (16)


Kelas 11 IPA 1
SMA XAVERIUS 1 JAMBI
MEI 2016
Oleh : Felicia Oktavia


Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat melaksanakan sebuah praktikum dan menyelesaikannya dengan baik hingga menjadi sebuah laporan praktikum.
Laporan praktikum ini adalah sebuah laporan yang kami buat setelah kami melakukan praktikum mengenai Penentuan Kadar Campuran Mg(OH)2 dan Al(OH)3 dalam Obat Maag dengan Cara Titrasi  Asam Basa . Laporan tersebut kami susun dengan sistematis dan sebaik mungkin berdasarkan pada hasil praktikum yang sebenarnya.
Kami juga nengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang sangat berperan penting dalam proses kegiatan praktikum ini.terutama pada guru pembimbing yang sekaligus menjadi guru mata pelajaran kimia Ibu Elizabeth Tjahjadarmawan, S.Si, M.Pd, yang telah memberi bimbingan dan arahan kepada kami. Tak  lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman sekalian yang telah membantu saat praktikum berlangsung.
Akhirnya , semoga laporan praktikum ini bermanfaat untuk penlitian lanjutan. Kami menyadari sebagai manusia tidak luput dari kekurangan. Oleh karena itu , kami akan menerima jika ada saran maupun kritik terhadap laporan praktikum yang telah kami susun ini .
Mei 2016
Penyusun


Oleh : Fernando

Tujuan
Menghitung kadar Mg(OH)2 dan Al(OH)3 dalam sampel obat maag dengan cara titrasi  asam basa
Oleh : Fernando

Manfaat
Melalui praktikum ini diperoleh kadar Mg(OH)2 dan Al(OH)3 dalam tablet obat maag dengan metode titrasi asam basa serta dapat membandingkan kadar obat pada merek dagang.
Oleh : Fernando

Teori Singkat
Campuran Al(OH)3 dan Mg(OH)2 disebut magaldrate yang akan dinetralkan oleh HCl 0,1 M kelebihan asam ini akan dititrasi oleh basa NaOH 0.1 M
Antasida adalah golongan obat yang digunakan untuk menetralkan asam di lambung. Secara alami lambung memproduksi suatu asam, yaitu asam klorida (HCl) yang berfungsi untuk membantu proses pencernaan protein. Antasida bekerja dengan cara menetralkan lambung yang terlalu asam. Selain menetralkan asam lambung, antasida juga meningkatkan pertahanan mukosa lambung dengan memicu produksi prostaglandin pada mukosa lambung.
Magnesium hidroksida digunakan sebagai katartik dan antasida, tidak larut dan efektif sebelum obat ini bereaksi dengan HCl membentuk MgCl2. Magnesium hidroksida yang tidak larut akan tetap berada dalam lambung dan akan menetralkan HCl yang disekresi belakangan sehingga masa kerjanya lama. Satu gram magnesium hidroksida dapat menetralisir 32,6 mEq dari asam lambung. Senyawa magnesium memiliki kelebihan berupa absorpsi yang kecil, aksi yang tahan lama dan tidak menghasilkan karbondioksida
Reaksi :
Mg(OH)2 (aq)  + 2HCl (aq)            MgCl2  (aq)  + 2H2O (l)
Aluminium hidroksida menghasilkan aluminium klorida dan air. Namun jika pH lebih dari 5, maka reaksi netralisasinya tidak berlangsung sempurna. Ion alumunium dapat bereaksi dengan protein sehingga bersifat astringen ( menciutkan selaput lendir ). Antasida ini mengadsorpsi pepsin dan menginaktivasinya. Cara kerja obat ini adalah  senyawa alumunium yang merupakan suatu zat koloid, melapisi selaput lendir, menetralkan asama klorida dan mengikat asam klorida secara adsoptif.
. Reaksi yang terjadi di dalam lambung, antara alumunium hidroksida dengan asam lambung :
Al(OH)3 (aq)  +  3HCl (aq)             AlCl + 3H2O

Disamping efek pengobatan yang diinginkan,obat dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan.
Bahan Aktif
Kegunaan
Efek Samping
Alumunium Hidroksida
Menetralkan asam lambung
Konstipasi, dapat terjadi mual muntah, dapat mengurangi absorpsi bermacam-macam vitamin dan tetrasiklin
Magnesium Hidroksida
Menetralkan asam lambung
Diare, sebanyak 5-10 % magnesium diabsoprsi dan dapat menimbulkan kelainan neurologi, neuromuskular, dan kardiovaskular.
Antasida yang terdiri dari kombinasi alumunium hidroksida dan magnesium hidroksida dipilih karena menghasilkan efek non sistemik dengan masa kerja panjang. Antasida non sistemik hampir tidak diabsorbsi di dalam usus sehingga tidak menimbulkan alkalosis metabolik. Kombinasi ini diharapkan dapat mengurangi efek samping dari obat.

Pada praktikum kali ini dasar teori yang digunakan yaitu Campuran Al(OH)3 dan Mg(OH)2 disebut magaldrate yang akan dinetralkan oleh HCl 0,1 M kelebihan asam ini akan dititrasi oleh basa NaOH 0.1 M
Oleh : Fertile Lee


Alat dan Bahan
·        Tablet Obat Maag

·        Air mineral 600ml(1 botol)
·        Tissue
·        Label
·        Lap
·        Timbangan (Alat Digital Analitic Balance)
·        Erlenmeyer 250ml

·        Gelas Ukur

·        1-2 tetes indikator pp
·        Larutan NaOH
·        Lumpang Porselin
·        HCl

Oleh : Fertile Lee


Prosedur Kerja
1. Foto tablet obat maag, mereknya dan catat kadarnya.

2. Timbang 1 butir tablet obat maag, catat massanya.

3. Geruslah 1 butir tablet tersebut dalam lumpang porselin sampai halus

4. Setelah halus, pindahkan ke dalam Erlemeyer dengan hati-hati dan teliti( ingat jangan sampai tertumpah ataupun tertinggal sedikitpun ).

5. Tambahkan 100 ml air suling ke dalam tabung Erlemeyer tersebut.


6. Aduk larutan hingga tercampur rata.

7. Ambil 10 ml dari larutan no. (5) dan tuangkan ke dalam tabung Erlemeyer yang lain


8. Tambahkan 10 ml HCL 0,1 M dan tambahkan juga 6 tetes indikator PP.




9. Titrasi dengan larutan NaOH 0,1 M sampai terjadi perubahan warna dari tak berwarna menjadi pink muda lalu catat volume NaOH yang diperlukan.

10.   Lakukan 2 kali pengulangan dengan cara seperti tadi dan catat hasilnya ke dalam tabel pengamatan.

Oleh: Felicia

Hasil Pengamatan


Tabel Hasil Pengamatan


Titran : NaOH 0,1 M
Tetes NaOH 0,110565 M
Volume NaOH 0,110565 M (1 tetes NaOH=0,05 ml)
Total Volume Larutan
&
 Foto Warna TAT
Titrasi ke 1
200 tetes
10 ml
 20,3ml


Titrasi ke 2
192 tetes
9,6 ml
19,9 ml



Perhitungan

V rata-rata NaOH = 392 x 0,05 = 9,8
                                        2
NaOH +                    HCl sisa yg dititrasi --> NaCL  +  H2O
0,1050 M                          
9,8 ml
=1,029 mmol         1,029 mmol (sisa)

HCl yang ditambahkan = 0,110565 x 10 ml = 1,10565 ml
                             
Mmol HCl yang bereaksi dengan obat maag :
= 1,10565 mmol HCl yang ditambahkan – 1,029 mmol HCl sisa
=0,07665 mmol
                                            
0,07665 mmol HCl ini adalah HCl yang akan bereaksi dengan campuran basa obat maag            

HCl yang bereaksi inilah yang akan menetralkan campuran basa lemah dalam suspensi obat maag:

Mg(OH)2  + 2 HCl    -->   MgCl2             2 H2O
x/58 mol    2x/58  mol

Al(OH)3     3 HCl  -->  AlCl3               3 H2O
x/78 mol    3x/78  mol

(2x/58) mol  +  (3x/78) mol  =  0,07665. 10 -3  mol 

X= 0,98265. 10 -3  gram =0, 00098265 gram

Artinya:  0, 00098265 gram Al(OH)3 = Mg(OH)2  --> dalam 10 ml sample hasil pengenceran.

Maka dalam larutan (menurut label:  1,88 gr untuk sekali minum) --> 0, 00098265 gram x 1,88 = 1,847382 x 10-3 gram
Karena sample diencerkan dari 10 ml --> ke 100 ml (10 kali) maka:
1,847382 x 10-3 gram x 10 = 0,01847382 gram

Berdasarkan Hasil Praktikum didapat massa Al(OH)3 0,01847382 gram, maka dapat dihitung kandungan Al(OH)3 sebagai berikut :

Al(OH)3 = 0,01847382 gram x 100%  = 0,98265%
                        1,88 gram
Sedangkan pada kemasan terdapat kandungan Al(OH)3 sebanyak 400 mg

Al(OH)3 = 0,4 gram x 100%  = 21,276595%
                  1,88 gram

Berdasarkan Hasil Praktikum didapat massa Mg(OH)2 0,01847382 gram, maka dapat dihitung kandungan Mg(OH)2 sebagai berikut :

Mg(OH)2 =  0,01847382 gram x 100%  = 0,98265%
                        1,88 gram
Sedangkan pada kemasan terdapat kandungan Al(OH)3 sebanyak 400 mg

Mg(OH)2 0,4 gram x 100%  = 21,276595%
                   1,88 gram
Jadi dilihat dari data diatas dapat dihitung yield persen/ persen hasil sebagai berikut:

%yield =  0,98265%    x 100%  = 4,61845%
                  21,276595%

Oleh : Frans

Diskusi dan Pembahasan

Mg(OH)2 adalah antasida yang bekerja dengan menetralkan asam lambung, sehingga mampu mengurangi efek destruktif asam lambung dan mengurangi aktivitas proteolitik dari pepsin. Efek ini diperpanjang oleh antasida kerja lambat Al(OH)3. Disamping itu, efek katartik Mg(OH)2 dan efek konstipasi Al(OH)3 dapat saling menetralkan. Al(OH)3 juga merupakan suatu adsorben dan demulsen.
Melalui titrasi asam basa menggunakan NaOH 0.1 M, diperoleh kadar Magnesium Hidroksida dan Aluminium Hidroksida sejumlah 9,8625 mg per tablet. Berdasarkan berat tablet 1.88 gram, maka diperoleh persentase Magnesium Hidroksida dan Aluminium Hidroksida terkandung di dalam tablet adalah 3,0346%. Sementara pada kemasan, tertera kadar Aluminium Hidroksida dan Magnesium Hidroksida masing-masing sejumlah 400mg yang artinya zat sisanya bukan Aluminium Hidroksida dan Magnesium Hidroksida melainkan agen lain yaitu Dimethyl Polysiloxane dan Simethicone. Dimethyl Polysiloxane, suatu zat anti-busa adalah komponen yang biasa terdapat dalam preparat antasida. Zat ini ditambahkan untuk mengurangi busa dari cairan lambung, agar mengurangi rasa kembung dan flatulen. Dan Simethicone yang berguna untuk memadatkan dan membentuk tablet obat maag.

Sedangkan dari perhitungan diatas diketahui bahwa HCl yang bereaksi dengan campuran basa obat maag adalah 0,07665 mmol HCl. HCl yang bereaksi inilah yang akan menetralkan campuran basa lemah dalam suspensi obat maag.
Oleh : Fertile Lee

Kesimpulan

. Berdasarkan hasil kalkulasi dalam menentukan kadar Mg(OH)2 dan Al(OH)3 melalui metode titrasi asam basa, diperoleh kadar Mg(OH)2 dan Al(OH)3 yang terkandung dalam satu tablet obat maag adalah 0,00098265 mg per tablet. HCl yang bereaksi dengan campuran obat maag tersebut adalah 0,07665 mmol HCl. Sisanya tidak bereaksi yaitu Dimethyl Polysiloxane dan Simethicone.


Oleh : Fertile Lee

Saran
Dalam pengerjaan praktikum maupun laporan praktikum, tim peneliti memberikan saran yang kiranya bermanfaat bagi pembaca dan peneliti selanjutnya agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik
1.       Takaran bahan hendaknya dilakukan dengan akurat agar hasil yang diperoleh benar-benar murni.
2.       Pada saat menimbang satu tablet obat maag jangan terburu-buru, tunggu hingga angka pada timbangan stabil dan tidak berubah-ubah.
3.       Obat maag sebaiknya digerus hingga benar- benar halus agar mudah larut dalam larutan NaOH.
4.       Memindahkan obat maag yang telah dihaluskan ke dalam Erlemyer, hendaklah berhati-hati dan teliti, sehingga tidak ada sedikitpun yang tertinggal, agar perhitungan murni akurat.
5.       Pada saat meneteskan larutan NaOH, larutan obat maag dikocok homogen secara perlahan pada setiap tetes titran yang diberikan.
6.       Jangan terburu-buru saat melakukan titrasi dan hitung setiap tetes dengan teliti.
7.       Perhatikan dengan sangat teliti perubahan warna yang terjadi pada larutan obat maag yang telah diberi larutan NaOH. Lebih baik botol dialasi dengan kertas berwarna putih yang bersih untuk memudahkan melihat perubahan warna yang terjadi.
8.     Kalkulasi hendaknya dilakukan dengan ketelitian setinggi mungkin agar hasil menjadi akurat.
Oleh: Felicia

Kata Penutup
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadipokok bahasan dalam laporan ini, tentu nya masih banyak kekurangan dan kelemahan nya, kerena terbatas nya pengetahuan dan kurang nya rujukan atau referensi.
    Penulis berharap para pembaca yang budi man dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya laporan  ini dan dan penulisan laporan dikesempatan-kesempatan berikut nya. Semoga laporan ini berguna bagi pembaca.
Oleh : Fernando


Daftar Pustaka
Tjahjadarmawan, Elizabeth.2016.Bernas Kimia Jilid 2.Jogjakarta: Citra Media
Oleh: Frans

0 komentar:

Posting Komentar