MENENTUKAN TRAYEK PH DAN WARNA
DARI INDIKATOR ALAMI KEMBANG SEPATU
Nama :
1. Felicia Oktavia (13)
2. Fernando Triswanto (14)
3. Fertile Lee (15)
4. Frans Jason (16)
Kelas 11 IPA 1
SMA XAVERIUS 1 JAMBI
Maret 2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga laporan ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi laporan agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam laporan ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini.
Dan harapan kami semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi laporan agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam laporan ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini.
Jambi, 9 April 2015
TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah menentukan daerah trayek pH dan perubahan warna
indikator alami daun teh pada larutan uji asam, netral, dan basa.
MANFAAT
Melalui praktikum ini diperoleh pemahaman bahwa indikator dapat berubah warnanya dalam larutan asam, netral, dan basa sesuai dengan trayek pH nya masing - masing.
TEORI SINGKAT
Indikator yang umun digunakan adalah larutan asam lemah dan secara umum dituliskan Hin. Larutan indikator akan terionisai dalam reaksi kesetimbangan sebagai berikut.
HIn(aq) ←➔ H+(aq) + In-(aq)
Atau
InOH ←➔ In + OH-
Jika indikator bereaksi dengan zat yang bersifat asam maka kesetimbangan reaksi akan bergeser ke kiri yaitu HIn sehingga terlihat warna 1. Jika indikator bereaksi dengan zat yang bersifat basa maka kesetimbangan reaksi akan bergeser ke kanan yaitu In- sehingga terlihat warna 2. Jika indikator bereaksi dengan zat yang bersifat netral maka setimbang sehingga tidak terjadi pergeseran dan warna tidak mengalami perubahan.
Jika indikator yang digunakan asam lemah dinitrofenol, HIn tidak bewarna dan In- bewarna kuning. Dalam larutan asam, indikator dinitrofenol tidak bewarna, tetapi dalam larutan basa indikator ini bewarna kuning. Hal itu terjadi karena pada larutan asam konsentrasi ion H+ bertambah (tinggi) sehingga reaksi kesetimbangan di atas bergeser ke ruas kiri persamaan reaksi (ke arah HIn). Akibatnya, konsentrasi HIn bertambah dan HIn mendominasi warna larutan sehingga larutan tidak bewarna. Pada larutan basa, ion OH- akan bereaksi dengan ion H+ membentuk air. Pengurangan ion H+ mengakibatkan reaksi kesetimbangan bergeser ke ruas kanan persamaan reaksi sehingga terjadi penambahan ion In- dalam larutan ion In- mendominasi warna larutan sehingga larutan bisa bewarna kuning.
METODE
Alat dan Bahan:
- Larutan Indikator Alami: Kembang sepatu merah (100 gr) + air 300ml + 100ml alkohol 70%
- Gelas bekas air mineral 20 bh
- Sendok plastik 10
- Air Aqua (1 botol=600ml)
- Label (kasih nama pada gelasnya)
- Larutan uji
- Air garam : 2 sdm garam dapur + 250 ml dan diaduk homogen
- Cuka
- Sabun (deterjen atau sabun colek jangan yang hijau/biru) 1 sdm + 250 ml air dan diaduk homogen
- Air hujan (+/- 250 ml)
o HCl
o CH3COOH
o NaCl
o Al2(SO3)4
o Air hujan
o Indikator
o Air mineral
o Air deterjen
o Na2CO3
o NaOH
CARA KERJA
1. Menyiapkan indikator berupa 100gr kembang sepatu merah yang ditambahkan dengan air 250ml air dan didihkan menjadi 150ml.
2. Larutan yang telah dibuat dimasukan ke dalam uji larutan masing masing gelas dengan takaran yang sama, yaitu 3 sendok makan
3. Ukur pH masing masing larutan dengan pHmeter dan catat masing masing larutan.
4. Memasukan indikator kesetiap gelas larutan gelas larutan yang telah diukur dengan takaran yang sama
5. Mengamati perubahan warna yang terjadi pada setiap larutann yang telah diukur dengan takaran yang sama.
6. Mengamati perubahan warna yang terjadi pada setiap larutan uji kemudian mengambil gambar larutan uji yang telah diberi indikator.
7. Langkah terakhir adalah menentukan trayek pH dan perubahan warna yang telah diamati.
HASIL PENGAMATAN
Foto larutan uji dengan indikator:
Tabel trayek warna dan pH
Larutan Uji
|
Warna Setelah Ditambahkkan Indikator
|
Asam/Netral/Basa
|
HCL
|
Asam
pH 1
| |
CH3COOH
|
Asam
pH 1.9
| |
NaCl
|
Asam
pH 5.3
| |
Al2(SO3)4
|
Asam
pH 2.7
| |
Air Hujan
|
Asam
pH 4.9
| |
Air Mineral
|
Basa
pH 7.8
| |
Air Deterjen
|
Basa
pH 11.5
| |
Na2CO3
|
Basa
pH 11.6
| |
NaOH
|
Basa
pH 14.2
| |
Indikator Kembang Sepatu
|
Asam
pH 5.8
|
Perhitungan Nilai KA indikator
Perhitungan KA indikator dapat menggunakan persamaan berikut:
Dari persamaan di atas dapat kita hitung atau mengkalkulsi nilai HIn, In- , H+, yaitu sebagai berikut:
H+ = antilog (-(indikator))
= antilog (-5.8)
= 1.584893192 x 10-6
In- = antilog (-(nilai pH basa atas – nilai pH basa bawah))
= antilog (-(14.2 – 7.8))
= antilog (-6.4)
= 3.981071706 x 10-7
HIn = antilog (-(nilai pH asam atas – nilai pH asam bawah))
= antilog (-(5.8 – 1))
= antilog (-4.8)
= 1.584893192 x 10-5
Berdasarkan variabel yang telah terpenuhi maka Ka dapat dihitung dengan cara :
H+ = Ka x (HIn)
(In-)
1.584893192 x 10-6 = Ka x 1.584893192 x 10-5 3.981071706 x 10-7
Ka = 3.981071706 x 10-18
Jadi nilai Ka adalah 3.981071706 x 10-18
DISKUSI & PEMBAHASAN
- Kembang sepatu dapat dijadikan indikator karena mempunyai zat warna yang disebut antosianin dan mampu memberikan perubahan warna baik pada senyawa asam maupun senyawa basa. Ketika di dalam larutan asam akan memberikan warna merah, sedangkan di dalam larutan basa akan memberikan warna hijau, dan di dalam larutan netral tidak berwarna.
- Indikator kembang sepatu ternyata lebih sesuai di gunakan pada larutan yang basa. Hal ini berdasarkan trayek pH yang diperoleh dari hasil eksperimen karena selisih pH antara netral ke basa lebih besar dari pada selisih pH netral ke asam.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum maka dapat disimpulkan :
1. Trayek indikator alami dari kembang sepatu merah menunjukkan perubahan warna : merah – pink – hijau – kuning - ungu
2. Trayek pH (perkiraan) : 8-14
3. Daerah di bawah pH adalah daerah asam : 1
Daerah di atas pH adalah daerah basa : 14.2
4. Ka yang diperoleh (metode pendekatan) : 3.981071706 x 10-18
SARAN
1. Perbedaan warna trayek antar larutan sangat tipis sehingga diperlukan penglihatan yang mendetail.
2. Pengukuran dengan pH meter dilakukan ketika pH meter tidak berubah lagi angkanya supaya hasilnya lebih akurat.
3. Kegiatan praktek sebaiknya dilakukan cepat agar zat tidak terkontaminasi dengan udara sekitar.
4. Perhitungan nilai Ka sebaiknya dilakukan dengan ketelitian tinggi sehingga bisa menghasilkan nilai yang tepat dan benar
KATA PENUTUP
Kami selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada pembimbing kami bu Elizabeth Tjahjahdarmawan, dan kepada teman-teman yang membantu proses pembuatan laporan ini. Kami mengerti bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena ini kami berharap kedepannya laporan ini dapat bermanfaat bagi peneliti berikutnya maupun pembaca.
Jambi, 9 April 2016
DAFTAR PUSTAKA
Tjahjadarmawan, Elizabeth. 2016. Bernas Kimia Jilid 2. Jogjakarta : Citra Media
Pembuat Blog: Felicia Oktavia
Penulisan laporan :Fertile Lee, Fernando
Editor Blog: Frans Jason